Menguasai Matematika Kelas 8 Semester 2: Panduan Lengkap dengan Contoh Soal dan Pembahasan Mendalam
Matematika kelas 8 semester 2 merupakan jembatan penting yang menghubungkan konsep-konsep dasar dengan materi yang lebih kompleks di tingkat selanjutnya. Materi yang disajikan pada semester ini biasanya mencakup topik-topik krusial seperti teorema Pythagoras, bangun ruang sisi datar, statistika, dan peluang. Memahami materi ini dengan baik akan memberikan fondasi yang kokoh untuk kesuksesan akademis di masa depan.
Namun, tak jarang siswa merasa kesulitan dalam memahami konsep-konsep ini, terutama ketika dihadapkan pada soal-soal yang bervariasi. Artikel ini hadir untuk membantu Anda. Kami akan mengupas tuntas beberapa contoh soal matematika kelas 8 semester 2 yang sering muncul, disertai dengan pembahasan langkah demi langkah yang mudah dipahami. Tujuannya adalah agar Anda tidak hanya bisa mengerjakan soal, tetapi juga memahami logika di baliknya, sehingga mampu menyelesaikan berbagai variasi soal serupa.
Mari kita mulai petualangan kita dalam menguasai matematika kelas 8 semester 2!
Bagian 1: Teorema Pythagoras – Menyingkap Rahasia Segitiga Siku-Siku

Teorema Pythagoras adalah salah satu konsep fundamental dalam geometri. Teorema ini menyatakan hubungan antara panjang sisi-sisi pada segitiga siku-siku. Jika kita memiliki segitiga siku-siku dengan panjang sisi alas $a$, tinggi $b$, dan sisi miring (hipotenusa) $c$, maka berlaku rumus:
$a^2 + b^2 = c^2$
Rumus ini memungkinkan kita untuk mencari panjang salah satu sisi jika dua sisi lainnya diketahui.
Contoh Soal 1:
Sebuah segitiga siku-siku memiliki panjang alas 8 cm dan tinggi 6 cm. Berapakah panjang sisi miring segitiga tersebut?
Pembahasan:
- Identifikasi sisi-sisi: Dalam soal ini, kita diberi panjang alas ($a = 8$ cm) dan tinggi ($b = 6$ cm). Kita perlu mencari panjang sisi miring ($c$).
- Gunakan Teorema Pythagoras: Terapkan rumus $a^2 + b^2 = c^2$.
- Substitusikan nilai:
$8^2 + 6^2 = c^2$ - Hitung kuadratnya:
$64 + 36 = c^2$ - Jumlahkan:
$100 = c^2$ - Cari akar kuadrat: Untuk mencari nilai $c$, kita ambil akar kuadrat dari 100.
$c = sqrt100$
$c = 10$
Jadi, panjang sisi miring segitiga tersebut adalah 10 cm.
Contoh Soal 2:
Sebuah tangga sepanjang 13 meter bersandar pada tembok. Jarak ujung bawah tangga ke tembok adalah 5 meter. Berapakah tinggi tembok yang dicapai oleh ujung atas tangga?
Pembahasan:
Soal ini juga berkaitan dengan segitiga siku-siku. Sisi miring tangga adalah 13 meter, jarak ujung bawah tangga ke tembok adalah salah satu sisi siku-siku (misalnya $a = 5$ meter), dan tinggi tembok yang dicapai adalah sisi siku-siku lainnya (yang ingin kita cari, sebut saja $b$).
- Identifikasi sisi-sisi: Sisi miring ($c = 13$ m), salah satu sisi siku-siku ($a = 5$ m), sisi siku-siku yang dicari ($b = ?$).
- Gunakan Teorema Pythagoras: Terapkan rumus $a^2 + b^2 = c^2$.
- Substitusikan nilai:
$5^2 + b^2 = 13^2$ - Hitung kuadratnya:
$25 + b^2 = 169$ - Pindahkan konstanta: Untuk mencari $b^2$, kurangi kedua sisi dengan 25.
$b^2 = 169 – 25$
$b^2 = 144$ - Cari akar kuadrat:
$b = sqrt144$
$b = 12$
Jadi, tinggi tembok yang dicapai oleh ujung atas tangga adalah 12 meter.
Bagian 2: Bangun Ruang Sisi Datar – Menjelajahi Bentuk Tiga Dimensi
Bangun ruang sisi datar adalah bangun ruang yang sisi-sisinya berbentuk datar (poligon). Beberapa contoh yang umum dipelajari di kelas 8 adalah kubus, balok, prisma, dan limas. Kita akan fokus pada volume dan luas permukaan.
2.1 Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang memiliki enam sisi berbentuk persegi yang kongruen.
- Volume Kubus: $V = s^3$, di mana $s$ adalah panjang rusuk.
- Luas Permukaan Kubus: $LP = 6s^2$, di mana $s$ adalah panjang rusuk.
Contoh Soal 3:
Sebuah kubus memiliki panjang rusuk 7 cm. Hitunglah volume dan luas permukaan kubus tersebut!
Pembahasan:
- Diketahui: Panjang rusuk ($s = 7$ cm).
- Hitung Volume:
$V = s^3$
$V = 7^3$
$V = 7 times 7 times 7$
$V = 343$ cm$^3$ - Hitung Luas Permukaan:
$LP = 6s^2$
$LP = 6 times 7^2$
$LP = 6 times 49$
$LP = 294$ cm$^2$
Jadi, volume kubus tersebut adalah 343 cm$^3$ dan luas permukaannya adalah 294 cm$^2$.
2.2 Balok
Balok adalah bangun ruang yang memiliki enam sisi berbentuk persegi panjang.
- Volume Balok: $V = p times l times t$, di mana $p$ adalah panjang, $l$ adalah lebar, dan $t$ adalah tinggi.
- Luas Permukaan Balok: $LP = 2(pl + pt + lt)$, di mana $p$ adalah panjang, $l$ adalah lebar, dan $t$ adalah tinggi.
Contoh Soal 4:
Sebuah balok memiliki panjang 10 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 8 cm. Hitunglah volume dan luas permukaan balok tersebut!
Pembahasan:
- Diketahui: Panjang ($p = 10$ cm), lebar ($l = 5$ cm), tinggi ($t = 8$ cm).
- Hitung Volume:
$V = p times l times t$
$V = 10 times 5 times 8$
$V = 400$ cm$^3$ - Hitung Luas Permukaan:
$LP = 2(pl + pt + lt)$
$LP = 2((10 times 5) + (10 times 8) + (5 times 8))$
$LP = 2(50 + 80 + 40)$
$LP = 2(170)$
$LP = 340$ cm$^2$
Jadi, volume balok tersebut adalah 400 cm$^3$ dan luas permukaannya adalah 340 cm$^2$.
2.3 Prisma Segitiga
Prisma segitiga adalah prisma yang alas dan tutupnya berbentuk segitiga.
- Volume Prisma: $V = textLuas Alas times textTinggi Prisma$. Jika alasnya segitiga siku-siku dengan alas $a$ dan tinggi $t_a$, maka Luas Alas = $frac12 times a times t_a$. Jadi, $V = frac12 times a times ta times tprisma$.
- Luas Permukaan Prisma: $LP = 2 times textLuas Alas + textLuas Selimut$. Luas selimut adalah jumlah luas semua sisi tegak (persegi panjang).
Contoh Soal 5:
Sebuah prisma segitiga siku-siku memiliki panjang alas segitiga 6 cm, tinggi segitiga 8 cm, dan tinggi prisma 15 cm. Hitunglah volume prisma tersebut!
Pembahasan:
- Diketahui: Panjang alas segitiga ($a = 6$ cm), tinggi segitiga ($ta = 8$ cm), tinggi prisma ($tprisma = 15$ cm).
- Hitung Luas Alas:
Luas Alas = $frac12 times a times t_a$
Luas Alas = $frac12 times 6 times 8$
Luas Alas = $3 times 8$
Luas Alas = 24 cm$^2$ - Hitung Volume Prisma:
$V = textLuas Alas times textTinggi Prisma$
$V = 24 times 15$
$V = 360$ cm$^3$
Jadi, volume prisma segitiga tersebut adalah 360 cm$^3$.
Bagian 3: Statistika – Memahami Data Melalui Angka
Statistika adalah cabang matematika yang mempelajari cara mengumpulkan, mengorganisasi, menyajikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data. Di kelas 8, fokus biasanya pada ukuran pemusatan data seperti mean (rata-rata), median (nilai tengah), dan modus (nilai yang paling sering muncul).
3.1 Mean (Rata-rata)
Mean adalah jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya data.
- Rumus Mean: $textMean = fracsum x_in$, di mana $sum x_i$ adalah jumlah seluruh nilai data dan $n$ adalah banyaknya data.
Contoh Soal 6:
Nilai ulangan matematika 5 siswa adalah 7, 8, 6, 9, dan 10. Berapakah nilai rata-rata ulangan mereka?
Pembahasan:
- Jumlahkan seluruh nilai: $7 + 8 + 6 + 9 + 10 = 40$.
- Hitung banyaknya data: Ada 5 siswa, jadi $n = 5$.
- Hitung Mean:
$textMean = frac405$
$textMean = 8$
Jadi, nilai rata-rata ulangan mereka adalah 8.
3.2 Median (Nilai Tengah)
Median adalah nilai tengah dari data yang telah diurutkan.
- Jika jumlah data ganjil, median adalah nilai yang berada tepat di tengah setelah data diurutkan.
- Jika jumlah data genap, median adalah rata-rata dari dua nilai tengah setelah data diurutkan.
Contoh Soal 7:
Tentukan median dari data nilai berikut: 5, 8, 6, 9, 7, 10.
Pembahasan:
- Urutkan data dari yang terkecil ke terbesar: 5, 6, 7, 8, 9, 10.
- Periksa banyaknya data: Ada 6 data, yang merupakan jumlah genap.
- Tentukan dua nilai tengah: Nilai tengahnya adalah 7 dan 8.
- Hitung rata-rata dari dua nilai tengah:
Median = $frac7 + 82$
Median = $frac152$
Median = 7.5
Jadi, median dari data tersebut adalah 7.5.
3.3 Modus (Nilai yang Paling Sering Muncul)
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam suatu kumpulan data.
Contoh Soal 8:
Tentukan modus dari data hasil penjualan buku per hari selama seminggu: 15, 12, 18, 15, 20, 12, 15.
Pembahasan:
- Hitung frekuensi kemunculan setiap nilai:
- 12 muncul 2 kali.
- 15 muncul 3 kali.
- 18 muncul 1 kali.
- 20 muncul 1 kali.
- Identifikasi nilai dengan frekuensi tertinggi: Nilai 15 muncul paling sering (3 kali).
Jadi, modus dari data penjualan buku tersebut adalah 15.
Bagian 4: Peluang – Mengukur Kemungkinan Suatu Kejadian
Peluang adalah ukuran seberapa mungkin suatu kejadian akan terjadi. Peluang suatu kejadian ($P(A)$) dihitung dengan membagi jumlah hasil yang diinginkan dengan jumlah seluruh kemungkinan hasil.
- Rumus Peluang: $P(A) = fractextJumlah hasil yang diinginkantextJumlah seluruh kemungkinan hasil$
Contoh Soal 9:
Dalam sebuah kotak terdapat 5 bola merah dan 3 bola biru. Jika satu bola diambil secara acak, berapakah peluang terambilnya bola biru?
Pembahasan:
- Jumlah seluruh bola: 5 bola merah + 3 bola biru = 8 bola. Ini adalah jumlah seluruh kemungkinan hasil.
- Jumlah bola biru: Ada 3 bola biru. Ini adalah jumlah hasil yang diinginkan.
- Hitung peluang terambilnya bola biru:
$P(textbola biru) = fractextJumlah bola birutextJumlah seluruh bola$
$P(textbola biru) = frac38$
Jadi, peluang terambilnya bola biru adalah $frac38$.
Contoh Soal 10:
Sebuah dadu bersisi enam dilempar sekali. Berapakah peluang munculnya mata dadu ganjil?
Pembahasan:
- Jumlah seluruh kemungkinan hasil saat melempar dadu: Mata dadu yang mungkin muncul adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6. Jadi, ada 6 kemungkinan hasil.
- Jumlah hasil yang diinginkan (mata dadu ganjil): Mata dadu ganjil adalah 1, 3, 5. Jadi, ada 3 hasil yang diinginkan.
- Hitung peluang munculnya mata dadu ganjil:
$P(textmata dadu ganjil) = fractextJumlah mata dadu ganjiltextJumlah seluruh mata dadu$
$P(textmata dadu ganjil) = frac36$
$P(textmata dadu ganjil) = frac12$
Jadi, peluang munculnya mata dadu ganjil adalah $frac12$.
Penutup
Mempelajari contoh soal dan pembahasannya secara mendalam adalah kunci untuk menguasai materi matematika kelas 8 semester 2. Dengan memahami konsep dasar dan cara menerapkannya pada berbagai jenis soal, Anda akan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi ulangan harian, ujian tengah semester, maupun ujian akhir semester.
Teruslah berlatih dengan soal-soal yang bervariasi, jangan ragu untuk bertanya jika ada yang belum dipahami, dan ingatlah bahwa konsistensi adalah kunci keberhasilan. Semoga artikel ini bermanfaat dalam perjalanan Anda menaklukkan matematika!
>

Tinggalkan Balasan